Jumat, 28 Agustus 2015

Love Is Not Over Pt.1


Love Is Not Over Pt.1




Cast :
▷ Lee Jin Ki ( Onew )
▷ Choi Min Ho ( Minho )
▷ Jung Hye Yoo ( Hye Yoo)
▷ Shin Min Young (Minyoung)
▷ Jeon Jungkook (jungkook)
▷ Shin Min ah (minah)
▷ Min yoongi ( suga )

Genre : Romance comedy, school life
Author : Minahssi

***
Flashback
“geu gin bami neol ttara heulleoman ganeun geot gata
i sigani neol ttara heuryeojineun geot gata
wae meoreojyeo ga wae dahji anheul mankeum gaseo “
suara petikan gitar mengalun dengan indahnya masuk ketelinga gadis cantik yang tengah terduduk dipinggir danau ditaman. Gadis itu menoleh mencari cari seseorang yang bernyanyi itu.
“Tell me why meoreojyeo ga why
ni nunen deo isang naega boiji anhni uh”
suara itu semakin terdengar jelas , suara merdu dan menenangkan membuat gadis itu semakin penasaran siapa lelaki ini.
“sarangiran apeugo apeun geot yeah
ibyeoriran apeugo deo apeun geot gatae
niga eopseumyeon nan andoel geot gata
saranghaejwo saranghaejwo
dasi nae pumeuro wajwo
sarangiran apeugo apeun geot yeah
ibyeoriran apeugo deo apeun geot gatae
niga eopseumyeon nan andoel geot gata
saranghaejwo saranghaejwo
dasi nae pumeuro wajwo “
Hye yoo—gadis tadi—bersembunyi dibalik pohon mapel yang menjulang didepannya. Melihat sosok lelaki bersurai coklat yang tengah memainkan gitar dipangkuannya.
“Love is not over, over, over
Love is not over, over, over
Love is not over, over, over
Love is not over, over, over

sarangiran apeugo apeun geot yeah
ibyeoriran apeugo deo apeun geot gatae “
lelaki itu berhenti memainkan gitarnya lalu menghelakan nafas panjang.
‘srek’
Lelaki itu menoleh menampilkan hye yoo yang tengah tersungkur jatuh direrumputan. Hye yoo meringis, lelaki itu berjalan meninggalkan gitarnya untuk menghampiri hye yoo. Gadis itu tersentak pada lelaki yang tengah menjulurkan tangannya, berniat membantu dirinya untuk bangun.
“Kau tak apa apa??” tanyanya ramah menampilkan senyum bulan sabitnya, hye yoo mengangguk sebagai jawaban untuk pertanyaan lelaki itu.
“su-suaramu bagus sekali” gugup hye yoo, lelaki itu terkekeh pelan dan kembali mengulurkan tangannya.
“terima kasih, namaku Lee jinki”
“Hye yoo, Jung hye yoo” balas hye yoo menjabat tangan jinki.
“hye yoo, nama yang bagus” tukas Jinki masih mengulum senyuman yang manis kepada hye yoo, jantung gadis itu berdegup kencang.
“tapi aku harus pergi, sampai bertemu lagi hye yoo-ie” hye yoo tersentak saat jinki memasangkan sebuah gelang karet berwarna hijau muda ditangannya. Hye yoo menatap jinki dengan tatapan penuh pertanyaan. Namun Jinki terlebih dahulu meninggalkannya dengan membawa gitarnya.

End of flashback.

Seoul, 07:00
‘kkrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggggggg’
Suara nyaring jam alarm memenuhi kamar bernuansa biru laut itu, Hye yoo bangun dengan tidak elitnya lalu meruntuki jam alarm sialan yang membangunkan mimpi indahnya itu.
“Astaga !! aku terlambat”
Pekiknya keras lalu membuang selimut bermotif rillakumanya sembarangan kemudian memasuki kamar mandi.
***
Seperti pelari maraton Hye yoo berlari sekuat tenaga menuju sekolah. Beruntung sekolahnya tak terlalu jauh dari perumahannya. Hye yoo bisa melihat petugas keamanan sekolah yang mulai mendorong pagar berwarna hitam itu.
“Jun ahjussi, kumohon tahan sebentarr!! Biarkan aku masukk” Teriak hye yoo melengking keseluruh penjuru . hye yoo semakin mempercepat langkah pada kaki kecilnya dan berhasil memasuki halaman sekolah.
“lain kali, jangan terlambat lagi” tukas penjaga keamanan sekolah, hye yoo menampilkan cengiran khasnya lalu kembali berlari menuju koridor sekolah.

***
Dua gadis cantik tengah khwatir sambil terus menatap arah luar kelas. Sedangkan didepannya seorang guru dengan kacamata tebal seperti tutup botol yang menghiasi wajahnya sedang menerangkan sebuah pelajaran yang sangat amat membosankan.
“kemana hye yoo?” bisik gadis yang menggunakan name tag bertulisan shin minyoung. Gadis disebelahnya menggeleng tak tahu sambil mengawasi guru yang tengah memainkan sebatang rotan ditangannya. Minah bergedik ngeri melihatnya.
“kau sudah coba hubungi anak itu?” Tanya Minah, minyoung mengangguk.
‘BRAK’ kedua saudara itu, oh bahkan seluruh isi kelas menoleh kearah pintu yang didobrak paksa. Dan hye yoo pun berjalan dengan terengah engah menghadap Jeon seonsaengnim.
“Ma-maaf, seonsaengnim” tutur hye yoo menundukkan kepalanya dalam, ia tahu guru killer itu tengah menatapnya dengan tatapan death glare-nya.
“baiklah” hye yoo mengangkat kepalanya seakan tak percaya yang telah diucapkan guru didepannya.
“tumben sekali” batinnya senang.
“lari 15 putaran dilapangan sepak bola sekarang !!” hye yoo menelan salivanya berat lalu dengan langkah gontai menuju lapangan yang lebar panjangnya tak terhingga itu. Sepanjang jalan menuju kelapangan terkutuk itu hye yoo terus menerus menggerutu merutuki dirinya yang telah membanting jam alarm yang membangunkannya pagi tadi.
“aku bisa saja mati muda jika terus seperti ini” pekiknya disepanjang koridor sekolah.
Sesampainya dilapangan hye yoo menghelakan nafas lalu mulai melangkahkan kakinya untuk mengelilingi lapangan itu.

***
Onew menghelakan nafasnya lalu menghirup udara segar disekolah SM high school. Ditariklah koper miliknya lalu memasuki gedung dan mulai mencari ruangan staff sekolah itu.
“Selamat pagi, anda-“
“Iya, benar” pegawai resepsionis itu tersenyum dan mempersilahkan onew untuk bertemu dengan kepala sekolah.
“sudah sampai, kepala sekolah ada didalam. Saya permisi dulu” onew menganggukan kepalanya kemudian pegawai resepsionis itupun meninggalkan dirinya sendiri. ‘klek’ perlahan onew membuka pintu ruangan itu. Aroma semerbak pengharum ruangan ditambah dengan suhu ac yang cukup dingin, onew memasuki ruangan itu.
“Selamat pagi”
“selamat pagi, ah kau Lee jinki, benar ??” Tanya kepala sekolah menampilkan senyumannya, onew mengangguk sebagai jawabannya.
“baiklah, kau bisa memulai kelasmu sekarang. Seragam sekolah sudah disediakan dilokermu” titah sang kepala sekolah. Onew pun membungkukkan tubuhnya 90 derajat dan keluar dari ruangan tersebut.
“semoga aku bisa menemukanmu” gumam onew mengulum senyum diwajah tampannya.
“Jung hye yoo”

***
Sudah putaran kedelapan yang hye yoo lakukan, buliran peluh memenuhi wajah cantiknya. Lututnya sudah lemas namun kakinya susah ia kendalikan.
“ayolah kaki, aku sangat lelah” desisnya mengusap keringat dikeningnya. ‘bruk’ hye yoo jatuh kelelahan. Dadanya naik turun menyetabilkan nafasnya yang tersenggal.
“hye yoo-ie” suara teriakan nyaring menggelegar dilapangan, hye yoo hafal betul suara siapa itu.
“kau tak apa apa??” lanjut mereka berdua, Minyoung dan Minah. Kedua anak itu menghampiri hye yoo yang tengah terkapar karena kelelahan.
“Ya ampun.. ini minum ini” pekik minyoung menyerahkan sebotol air mineral kepada hye yoo.
“kalian bisa kesini??”
“orang tua itu ada keperluan mendadak, dan kelas sekarang tak ada guru” ujar minah menyerahkan handuk kecil kepada hye yoo. Mata hye yoo menangkap seorang lelaki yang tengah berjalan sambil membawa kopernya.
“anak baru” gumam hye yoo pelan sambil mengamati lelaki dengan mata sabit yang menawan itu.
“hye yoo-ie!!” lamunan hye yoo buyar karena teriakan kedua anak itu, hye yoo mengendus sebal.

***
Suara bel pulang pun terdengar nyaring para siswa dan siswi mulai berhamburan pulang kerumah mereka masing masing. Hye yoo memasukan buku buku pelajarannya dengan malas, kakinya masih sangat sakit karena hukuman dari guru terkutuk –menurutnya- Jeon seonsaengnim. Kedua teman idiotnya, minah dan minyoung. Anak itu sudah berhamburan keluar untuk menemui pasangan mereka.
“Ah, yoo-ie sayang. Maafkan aku tidak bisa pulang bersamamu~~” pekik minyoung sebari memasang aegyonya membuat hye yoo memutar bola matanya malas.
“Hye yoo-ah, aku ada tugas tambahan dari Ahn seonsaengnim. Kau pulang duluan saja nde” Ujar Minah. Hye yoo kembali memutar bola matanya dengan malas mendengar alasan dari kedua temannya.
Ingatan hye yoo akan alasan yang teman temannya berikan padanya masih terngiyang sangat jelas, hye yoo menggembungkan pipinya kesal.
“bilang saja ada kencan dengan pacar kalian” gumamnya menendang kaleng minuman soda yang telah kosong.
‘DUK’
Hye yoo membeku seketika saat mengetahui kaleng yang ia tendang tadi mengenai seseorang. Lelaki itu menengok kearah hye yoo yang tengah mengigit bibir bawahnya.
“Minho oppa ??”
Seru hye yoo pelan.
***
Hye yoo menerima ice cream pemberian dari minho dan langsung memakannya.
“terima kasih oppa”
Ucap hye yoo dijawab anggukan dari Minho. Lalu lelaki itu menampilakan senyuman cassanova khasnya, membuat hye yoo merona . siapa yang tak kenal Choi minho ? keturunan keluarga Choi yang terhormat, pintar , tampan , jago olahraga dan termasuk lelaki popular disekolahnya. Hye yoo sudah lama menyukai minho , namun ia tak terlalu berani untuk mengatakannya pada pangeran sekolah itu.
“kau tak pulang??”
“nde ?”
“kau tak pulang ??”
Ulang minho lagi, lelaki itu terkekeh dengan sikap hye yoo yang terlalu serius menikmati ice cream pemberiannya. Manis, fikirnya.
“baru saja aku mau pulang, tapi oppa mengajakku kesini”
“oh, mau ku antar ?”
“hah?” pekik hye yoo yang sedikit kaget. Minho kembali terkekeh.
“Akan ku antar kau pulang, hari semakin sore. Bukankah besok kita juga masih masuk sekolah”
 kalimat itu akan hye yoo simpan dimemori ‘unforgettable’ nya. Sangat jarang minho menawarkan seseorang untuk diantar olehnya, kecuali jika wanita genit disekolahnya itu memaksanya.

TBC

2 komentar:

  1. ceritanya udah bagus tapi masih banyak typonya thor...ditunggu lanjutannya..^^

    BalasHapus
  2. Jinjjaaa??? ^^
    Maaf Typo emang udah bawaan lahir , Hehehe..
    Ok Nanti dilanjut kok, Makasih udah mau baca :3

    BalasHapus